TEORI PRODUKSI
MANAJEMEN EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang“Teori Produksi”
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baikdari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbukakami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi bagi penulis sendiri maupun pembaca.
Surakarta,30Desember2017
Makalah ini dibuat untuk memenuhi UAS Ekonomi Manajerial Disusun Oleh:
Nama : Furaida Nur Afifah
NIM : 2015020169
Kelas :B2 Manajemen
Dosen : Dr Supawi Pawenang, SE,MM
Blog : Furaidana55.blogspot.com
MANAJEMEN EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang“Teori Produksi”
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baikdari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbukakami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi bagi penulis sendiri maupun pembaca.
Surakarta,30Desember2017
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang................................................1
2. Rumusan Masalah..........................................1
3. Tujuan...............................................................1
B. BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Teori Produksi.........................2
2. Fungsi produksi............................................3
3. Faktor Teori Produksi..................................4
4. Jangka waktu produksi...............................5
5. Tahap-Tahap dan Tujuan Produksi........6
6. Variable Produksi.......................................7
C. BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan......................................................9
2. Saran................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan produksilah yang menghasikan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh para konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti, begitu pula sebaliknya. Untuk menghasilkan barang dan jasa kegiatan produksi melibatkan banyak faktor produksi.
Perlu memperhatikan, memahami, dan mempelajari kegiatan perusahaan dalam menawarkan dan memproduksi barang yang diproduksinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi penawaran adalah biaya produksi. Dalam ekonomi yang sudah modern, dimana peranan uang amat penting , maka ukuran efisiensi yang paling baik adalah uang. Akhirnya bila konsumen berupaya mencapai kepuasan maksimum, maka produsen berupaya mencapai tingkat produksi maksimum.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1. Pengertian Teori Produksi
2. Fungsi Produksi
3. Faktor Teori Produksi
4. Jangka Waktu Produksi
5. Tahap-Tahap dan Tujuan Produksi
6. Variable Produksi
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatasn tujuan makalah ini adalah:
1. Mengetahui Pengertian Teori Produksi
2. Mengetahui Fungsi Produksi
3. Mengetahui Faktor Teori Produksi
4. Mengetahui Jangka Waktu Produksi
5. Mengetahui Tahap-Tahap dan Tujuan Produksi
6. Mengetahui Variable Produksi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Produksi
Teori produksi adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk mengubah faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi menggunakan sumber daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai untuk digunakan.
Teori produksi merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif, terutama menyangkut keputusan yang diambil oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif yang ada. Produsen berusaha dalam memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya dengan suatu kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan keuntungan yang maksimal.
Produksi juga merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.Dalam melakukan kegiatan produksi maka harus mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi disebut fungsi produksi.
1. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.Dalam analisis tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.
2. Teori produksi dengan dua faktor berubah
Analisis yang baru saja dibuat menggambarkan bagaimana tingkat produksi akan mengalami perubahan apabila dimisalkan satu factor produksi, yaitu tenaga kerja, terus-menerus ditambah tetapi factor-faktor produksi lainnya dianggap tetap jumlahnya, yaitu tidak dapat diubah lagi.
B. Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang di hasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output.
Fungsi produksi dapat diartikan juga sebagai suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dengan tingkat (kombinasi) penggunaan input-input. Secara matematis fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut
Q = f (K L R T)
Q: Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)
f :Fungsi(simbol persamaan fungsional)
K : Capital (modal atau sarana yang digunakan)
L : Labour (tenaga kerja)
R: Resources (sumber daya alam)
T : Technology (teknologi dan kewirausahaan)
Q adalah output, sedangkan K, L, R, dan T merupakan input. Besarnya jumlah output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan penggunaan jumlah input C(modal), L (tenaga kerja) dan R(sumber daya alam) ataupun meningkatkan T(teknologi). Untuk memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat melakukan penggunaan input yang lebih efisien.
Dalam penerapannya , hubungan input dan output dapat pisahkan secara lebih khusus. Misalnya, untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian akan digunakan input tanah, bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja, dan alat-alat pertanian lainnya (tidak termasuk teknologi).Untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian tersebut maka harus ditingkatkan penggunaan input seperti tanah yang luas, menambah tenaga kerja, menambah jumlah pupuk, menambah penggunaan pestisida, dan lain sebagainya. Atau cara lain yaitu dengan meningkatkan teknologi pertanian. Untuk menghasilkan barang atau output dapat dilakukan dengan menggunakan hanya satu input saja, dua atau lebih input.
C. Faktor Teori Produksi
Dalam teori ini input atau sumber daya yang di gunakan dalam proses produksi disebut faktor-faktor produksi sebagai berikut :
1. Manusia (Tenaga Kerja)
Tenaga kerja atau buruh merupakan faktor produksi yang diakui di setiap sistem ekonomi terlepas dari kecenderungan ideologi mereka. Kekhususan perburuhan seperti kemusnahan, keadaan yang tidak terpisahkan dari buruh itu sendiri, ketidakpekaan jangka pendek terhadap permintaan buruh, dan yang mempunyai sikap dalam penentuan upah, merupakan hal yang sama pada semua sistem.
Tenaga kerja adalah segala usaha dan ikhtiar yang dilakukan oleh anggota badan atau pikiran untuk mendapatkan imbalan yang pantas. Termasuk semua jenis kerja yang dilakukan fisik maupun pikiran.
2. Modal
Modal merupakan asset yang digunakan untuk distribusi asset yang berikutnya. Modal dapat memberikan kepuasan pribadi dan membantu untuk menghasilkan kekayaan yang lebih banyak.
3. Sumber Daya Alam (Tanah)
Tanah mengandung pengertian yang luas, yaitu termasuk semua sumber yang kita peroleh dari udara, laut, gunung, dan sebagainya, sampai keadaan geografi, angin, dan iklim yang terkandung dalam tanah. Termasuk dalam faktor produksi tanah adalah :
Bumi (tanah) merupakan permukaan tanah yang di atasnya kita dapat berjalan, mendirikan bangunan, rumah, perusahaan.
Mineral, seperti logam, bebatuan dan sebagainya yang terkandung di dalam tanah yang juga dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Gunung, merupakan suatu sumber lain yang menjadi sumber tenaga asli yang membantu dalam mengeluarkan harta kekayaan. Gunung-gunung berfungsi sebagai penadah hujan dan menajdi aliran sungai-sungai dan melaluinya semua kehidupan mendapatkan rizki masing-masing.
Hutan, merupakan sumber kekayaan alam yang penting. Hutan memberikan bahan api, bahan-bahan mentah untuk industri kertas, damar, perkapalan, perabotan rumah tangga, dan sebagainya.
Hewan, mempunyai kegunaan memberikan daging, susu, dan lemak untuk tujuan ekonomi, industri dan perhiasan. Sebagian lagi digunakan untuk kerja dan pengangkutan.
4. Skill (Teknologi)
D. Jangka waktu produksi
Jangka waktu dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai berikut:
1. Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat disesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan.,yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah, Teori Produksi jangka pendek atau satu faktor berubah adalah teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.
Dalam analisa tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya jumlahnya tetap, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.
2. Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabel maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah. Produksi jangka pendek
Produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah sesuai kebutuhan. Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run) semua faktor produksi sifatnya variabel. Perusahaan dapat menambah atau mengurangi kapasitas produksi dengan menambah atau mengurangi mesin produksi.
Dimensi Jangka Pendek Dan Jangka Panjang
Dalam aktivitas produksinya produsen (perusahaan) mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa. Berdasarkan hubungannya dengan tingkat produksi,faktor produksi dibedakan menjadi faktor produksi tetap (fixed input) dan faktor produksi variabel (variable input).
Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak tergantung pada jumlah produksi. Contohnya yaitu mesin-mesin pabrik,sampai pada tingkat interval produksi tertentu jumlah mesin tak perlu ditambah. Tetapi jika tingkat produksi menurun bahkan sampai nol unit (tidak berproduksi) jumlah mesin tak bisa dikurangi.
Jumlah penggunaan faktor produksi variabel tergantung pada tingkat produksinya.makin besar tingkat produksinya,makin banyak faktor produksi variabel yang digunakan. Begitu pula sebaliknya. Contohnya seperti buruh harian lepas dipabrik rokok. Jika perusahaan ingin meningkatkan faktor produksi,maka jumlah buruh hariannya ditambah,begitu pula sebaliknya.
Adapun pengertian faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel terkait erat dengan waktu yang dibutuhkan untuk menambah atau mengurangi faktor produksi tersebut. Mesin dikatakan sebagai faktor produksi tetap karena dalam jangka pendek (kurang dari setahun) susah untuk ditambah atau dikurangi. Sebaliknya buruh dikatakan sebagai faktor produksi variabel karena jumlah kebutuhannya dapat disediakan dalam waktu kurang dari setahun.
Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run) semua faktor produksi sifatnya variabel.periode jangka pendek adalah periode produksi dimana perusahaan tidak mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa faktor produksi. Periode jangka panjang adalah periode produksi dimana semua faktor produksi menjadi faktor produksi variabel.
E. Tahap – Tahap dan Tujuan Produksi
a) Tahap-Tahap Produksi
Pada hakekatnya the law of demishing return menyatakan bahwa hubungan antara tingkat produksi dan jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi tiga tahap yaitu :
1. Tahap I (stage I ),sampai pada saat kondisi AP maksimum
Penambahan tenaga kerja akan meningkatkan produksi total maupun produksi rata—rata. Karena itu hasil yang diperoleh dari tenaga kerja masih jauh lebih besar dari tambahan upah yang harus dibayarkan. Perusahaan rugi jika berhenti produksi pada tahap ini (slope kurva TP meningkat tajam).
2. Tahap II (stage II ),antara AP maksimum sampai saat MP sama dengan nol
Karena berlakunya LDR,baik produksi marginal maupun produksi rata-rata mengalami penurunan. Namun demikian nilai keduanya masih positif. Penambahan tenaga kerja akan tetap menambah produksi total sampai mencapai titik maksimum (slope kurva TP datar sejajar dengan sumbu horizontal).
3. Tahap III (stage III ),saat MP sudah bernilai < nol (negatif).
Perusahaan tidak mungkin melanjutkan produksi,karena penambahan tenaga kerja justru menurunkan produksi total. Perusahaan akan mengalami kerugian (slope kurva TP negatif)
b) Tujuan Produksi
Tujuan dari kegiatan produksi mencapai dua hal pokok yaitu:
1. Memenuhi kebutuhan setiap individu.
2. Merealisasikan kemandirian
Dalam upaya merealisasikan pemenuhan kebutuhan ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :
a) Melakukan perencanaan. Perencanaannya mencakup produksi, penyimpanan, pengeluaran dan distribusi.
b) Mempersiapkan sumberdaya manusia dan pembagian tugas yang baik.
c) Memperlakukan sumber daya alam dengan baik.
d) Keragaman produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen.
e) Mengoptimalkan fungsi kekayaan berupa mata uang.
F. Variable Produksi
1) Produksi dengan satu variable
Dalam teori produksi yang menggunakan satu variabel ini terdapat sebuah hukum yang disebut The Law Diminshing of Return yang dipopulerkan oleh David Ricardo, yang bunyinya sebagai berikut.
“Jika faktor produksi yakni tenaga kerja ditambah kuantitasnya, maka hasil produksi total akan mengalami kenaikan. Jika penambahan terus dilakukan, maka penambahan total produksinya akan mencapai titik maksimum dan Produksi dengan satu variabel kemudian menurun hingga mencapai angka negatif”
Sebenarnya sangat jarang bahkan tidak ada proses produksi yang hanya menggunakan satu faktor produksi variabel. Pengertian produksi dengan satu faktor produksi variabel adalah pengertian analisis jangka pendek, dimana ada faktor produksi yang tidak dapat diubah.
Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah terus, maka output semakin lama akan semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin besarnya faktor pembagi sementara faktor yang dibagi tetap.
Dan bila hal ini dilakukan terus, maka produksi totalpun akan semakin menurun, dikarenakan faktor produksi tetap semakin jenuh atau kehabisan nilainya, misalnya tanah yang kehabisan unsur haranya sehingga mengurangi kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus menerus.
Fungsi Produksi dengan Satu Variable
Pengertian produksi dengan satu variabel adalah pengertian analisis jangka pendek, dimana ada faktor produksi yang tidak dapat diubah. Ketika mencoba memahami proses alokasi faktor produksi oleh perusahaan, ekonom membagi faktor produksi menjadi barang modal atau capital dan tenaga kerja (labour). Hubungan matematis penggunaan faktor produksi yang menghasilkan output maksimum disebut dengan faktor produksi, seperti dibawah ini:
Q = f(K,L)
Keterangan:
Q = tingkat output
K = barang modal
L = tenaga kerja atau buruh
Dalam model produksi satu faktor produksi variabel, barang modal dianggap barang produksi tetap. Keputusan produksi ditentukan berdasarkan alokasi efisiensi tenaga kerja.
2) Produksi Dengal lebih dari satu variable
Dalam teori ini, terdapat kombinasi antara dua faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga kerja, tenaga kerja dan modal, atau dengan teknologi (perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah harus diubah, karena memerlukan waktu yang relative lama). Yang paling mudah dikombinasikan adalah antara faktor produksi tenaga kerja dan modal. Dalam berproduksi, seorang produsen tentu saja dihadapkan pada bagaimana menggunakan faktor produksinya secara
efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh karena itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi terbaik antara dua faktor input tersebut. Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi nama isoquant curve biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk tersebut disebut isocost (biaya sama).
1) Isoquant (Kurva Produksi Sama)
Isoquant Curve disebut juga Isoproduct Curve atau Equal Product Curve adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Atau dapat juga dikatakan suatu kurva yang menunjukkan semua kombinasi fungsi produksi yang mungkin secara fisik dapat menghasilkan sejumlah output tertentu. Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa linier apabila kombinasi antara input tersebut akan memberikan perubahan yang proporsional bila salah satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik orgin (seperti kurva indifference).
Contoh:
Kurva isoquant
Sifat-sifat Isoquant adalah :
Mempunyai kemiringan negative
Cembung kearah titik nol (0), sebab inputnya tidak merupakan barang subtitusi sempurna.Menurun dari kiri atas kekanan bawah, karena satu sumberdaya dapat di subsitusi kan dengan sumberdaya lain.
Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output.
Kemungkinan bisa saling berpotongan, sehingga ada kemungkinan perusahaan dapat memproduksi dua jenis barang dengan input yang sama.
2) Isocost (Garis Biaya Sama)
Isocost adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam rangka berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isocost membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isoqost nya, maka makin besar pula hasil yang dapat diperoleh. Sebaliknya, semakin kecil isocost semakin kecil hasilnya.
Kurva isocost dapat berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada penambahan satu unit input akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan menyebabkan input yang ssatunya akan bertambah. Kemudian kuva isocost dapat berslope positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva indifference sifatnya tidak efisien, karena bila produsen menambah input yang satu, maka input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga sebaliknya.
Contoh :
Kurva Isocost
Pengaaruh Faktor Variable dan tetap
Dalam teori produksi dikenal faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel. Faktor produksi tetap yaitu faktor produksi dimana jumlah yang digunakan dalam proses produksi tidak dapat di ubah secara cepat, bila keadaan pasar menghendaki perubahan jumlah output.Dalam kenyataannya tidak ada faktor produksipun yang sifatnya tetap secara mutlak.Tetapi untuk penyederhanaan analisa, pada umumnya dianggap ada beberapa faktor produksi yang bersifat tetap.
Contohnya termasuk potongan utama peralatan, ruang pabrik yang sesuai, dan tenaga manajerial kunci. Sedangkan faktor produksi variabel yaitu faktor produksi dimana jumlahnya dapat di ubah-ubah dalam waktu yang relative singkat sesuai dengan jumlah output yang dihasilkan.Contohnya termasuk konsumsi daya listrik, layanan transportasi, dan input material yang paling baku. Dalam proses produksi “ jangka panjang”, semua faktor produksi dapat disesuaikan oleh manajemen. Pada produksi “ jangka pendek” didefinisikan sebagai periode dimana setidaknya salah satu faktor produksi adalah tetap.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori produksi adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk mengubah faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi menggunakan sumber daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai untuk digunakan.
Setiap kegiatan produksi ditujukan untuk meningkatkan manfaat dari suatu materi.Dalam produksi harus memperhatikan tata cara serta prosedur agaar proses dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan.
Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna suatu barang dan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mengubah input menjadi output. Produsen adalah mereka yang melakukan produksi.Tujuan dari produksi tersebut salah satunya untuk memenuhi kebutuhan manusia dan menghasilkan barang dan jasa. Untuk itu sebelum mencapai tujuan yang diharapkan perlu di rencanakan dulu cara pengelolaan faktor produksi tersebut.Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah produksi maksimum yang mampu diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi input atau faktor produksi yang ada.
B. Saran
Dalam melakukan suatu produksi agar mencapai hasil maksimum perlu adanya teori produksi dan pengetahuan.Semoga makalah yang telah kami susun ini dapat bermaanfaat yang kemudian dapat diamalkan dalam kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
http://economicsjurnal.blogspot.com/2010/0
6/ekonomi-mikro-menengah.html
http://www.ekonomikabisnis.com/arsip/kata-pengantar-fungsi-biaya.html
Soeharno.TS.,Teori Mikro Ekonomi.,(Andi Yogyakarta : 2007),
Nopirin, Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro, BPFE, UGM, Yogyakarta, 2000,
Kusnadi, Kusdi Raharjo, Rudi Zaedah,
Ekonomi Mikro pendekatan akuntansi, Univ. Brawijaya, Malang, 1997,
http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2015/09/ilmu-ekonomi.html
http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2015/09/ekonomi.html
http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-ciri-fungsi-dan-faktor.html
http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2016/01/teori-produksi-dan-jangka-waktu-produksi.html
http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2016/01/pembagian-tahapan-dan-produktivitas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar