KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang“MENINGKATKAN LABA”
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baikdari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbukakami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi bagi penulis sendiri maupun pembaca.
Surakarta,28Oktober2017
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang................................................1
2. Rumusan Masalah..........................................1
3. Tujuan...............................................................1
B. BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi Laba....................................................2
2. Jenis-Jenis Laba.............................................3
3. Unsur-Unsur Laba..........................................4
4. Strategi dalam Meningkatkan Pendapatan.........................................................5
5. Tujuan Perusahaan Meningkatkan Laba Pendapatan.........................................................6
6. Macam Macam Pendekatan dalam Meningkatkan Laba Pendapatan....................7
C. BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan......................................................9
2. Saran................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dimasa sekarang ini,perusahaan memiliki masing-masing peluang untuk memasarkan produknya,Perusahaan merupakan salah satu sarana yang dapat menunjang program pemerintah di berbagai sektor perekonomian.Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat ini akan membawa dampak persaingan perdagangan yang ketat, terutama pada perusahaan sejenis.Dengan demikian perusahaan dituntut bekerja lebih efisien supaya dapat tetap bertahan dalam bidangnya masing-masing. Karena hampir semua perusahaan itu mempunyai tujuan yang sama yaitu memaksimalkan keuntungan.
Dalam teori ekonomi mikro, tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan secara teoritis laba adalah kompensasai atau resiko yang ditanggung oleh perusahaan, makin besar resiko semakin besar pula laba yang diperoleh.Sedangkan menurut Domonick Solvatore keuntungan merupakan penerimaan total (TR) dikurangi dengan biaya total (TC). Dan keuntungan maksimum akan tercapai apabila selisih positif antara TR dan TC mencapai angka terbesar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Dari Laba?
2. Apa saja Jenis-Jenis Laba?
3. Apa Saja Unsur-Unsur Laba
4. Apa Strategi dalam Meningkatkan Laba?
5. Apa Tujuan Perusahaan Meningkatkan Laba?
6. Apa saja Macam-Macam Pendekatan Dalam Meningkatkan Laba?
C. Tujuan
1. Mengetahui Definisi Meningkatkan Laba
2. Mengetahu Jenis Jenis Laba
3. Mengetahui Unsur-Unsur Laba
4. Mengetahui Strategi Meningkatkan Laba
5. Mengetahui Tujuan Perusahaan Dalam Meningkatkan Laba
6. Mengetahui Macam Macam Pendekatan Dalam Meningkatkan Laba
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Laba
Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik (Baridwan, 1992: 55).
Pengertian laba secara umum adalah selisih dari pendapatan di atas biaya-biayanya dalam jangka waktu (periode) tertentu. Laba sering digunakan sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan deviden, pedoman investasi serta pengambilan keputusan dan unsur prediksi (Harnanto, 2003: 444).
Dalam teori ekonomi juga dikenal adanya istilah laba, akan tetapi pengertian laba di dalam teori ekonomi berbeda dengan pengertian laba menurut akuntansi. Dalam teori ekonomi, para ekonom mengartikan laba sebagai suatu kenaikan dalam kekayaan perusahaan, sedangkan dalam akuntansi, laba adalah perbedaan pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi pada waktu dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tertentu (Harahap, 1997).
Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba per lembar saham. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran laba yang berbeda antara lain: laba kotor, laba operasional, laba sebelum pajak, dan laba bersih.
Pengukuran laba bukan saja penting untuk menentukan prestasi perusahaan tetapi juga penting sebagai informasi bagi pembagian laba dan penentuan kebijakan investasi. Oleh karena itu, laba menjadi informasi yang dilihat oleh banyak seperti profesi akuntansi, pengusaha, analis keuangan, pemegang saham, ekonom, fiskus, dan sebagainya (Harahap, 2001: 259). Hal ini menyebabkan adanya berbagai definisi untuk laba.
B. Macam-Macam Jenis Laba
1. Gross Profit atau Laba Kotor
Yaitu laba usaha yang diperoleh dengan cara mengurangkan penjualan bersih (net sales) dikurangi dengan costofgoodsold (COGS) atau harga pokok penjualan (HPP). Grossincome merupakan laba paling atas dari laporan laba rugi. Untuk meningkatkan laba jenis ini, pebisnis perlu melakukan dua hal yaitu dengan meningkatkan penjualan bersih atau menekan harga pokok penjualan (HPP).
Gross Profit = Net Sales – COGS
2. Operating Income atau Laba Operasi
Yaitu laba yang didapatkan setelah mengurangi laba kotor dengan biaya administrasi, umum dan penjualan atau selling, generaland administrative expenses (SG&A). SG&A expenses yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan untuk operasional bisnis yang tidak berkaitan dengan biaya untuk memproduksi barang dan jasa, misalnya gaji staf, biaya marketing, biaya logistik dll. Untuk meningkatkan laba jenis ini, seorang pebisnis perlu melakukan efisiensi pada biaya-biaya yang termasuk kategori SG&A.
OperatingIncome = Gross Profit – SG&A Expenses
3. Pretax Income atau Laba Sebelum Pajak
Yaitu laba yang diperoleh setelah mengurangi operating income atau laba operasi dengan interestexpenses atau biaya bunga. Biaya bunga ini timbul karena adanya utang modal atau pinjaman modal yang dilakukan oleh pebisnis, misalnya pinjaman ke bank. Untuk meningkatkan pretax income, pebisnis bisa melakukannya dengan menekan biaya bunga dengan cara mengurangi pinjaman modal kepada pihak lain. Pada bisnis UKM, pinjaman modal ini bahkan sangat mungkin untuk dihilangkan apalagi buat Anda yang menjalankan bisnis dengan prinsip-prinsip syariah.
Pretax Income = OperatingIncome – InterestExpenses
4. Net Income atau Laba Bersih
Yaitu laba bersih bisnis yang diperoleh setelah mengurangi pretax income dengan incometax atau pajak penghasilan. Karena incometax sifatnya wajib bagi pengusaha, net income cenderung susah untuk ditingkatkan. Saran bagi pebisnis UKM, agar melakukan pencatatan, pembayaran serta pelaporan pajak penghasilan dengan tertib untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada kemudian hari. Anda mungkin bisa menghubungi konsultan pajak untuk masalah ini.
Net Income = PretaxIncome – IncomeTax
C. Unsur-Unsur Laba
1. Pendapatan (revenue)
Adalah arus masuk atau penambahan nilai atas aktiva suatu entitas atau penyelesaian suatu kewajiban – kewajiban (kombinasi keduanya) yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau aktivitas – aktivitas laba yang merupakan operasi utama atau operasi ini berkelanjutan.
2. Beban (expense)
Adalah arus keluar atau pemakaian nilai aktiva atau terjadinya kewajiban (kombinasi) keduanya yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau pelaksanaan aktivitas – aktivitas lain yang merupakan operasi utama inti yang berkelanjutan dari suatu entitas.
3. Keuntungan
Adalah kenaikan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi periferal(menyatakan sesuatu yang bersifat sampingan, tidak merupakan hal utama) atau insidental pada suatu entitas dari transaksi yang lain dan kejadian serta situasi lain yang mempengaruhi entitas kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi pemilik.
4. Kerugian (losses)
Adalah penurunan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi periferal (menyatakan sesuatu yang bersifat sampingan tidak merupakan hal yang utama atau insidental pada suatu entitas dari transaksi laba dan kejadian serta situasi lain yang mempunyai entitas kecuali yang dihasilkan dari beban atau disribusi kepada pemilik.
D. Strategi Meningkatkan Modal
1. Merencanakan strategi perluasan bisnis
Perencanaan merupakan salah satu kunci untuk memulai perluasan bisnis dan meningkatkan profit perusahaan. Membuat daftar perencanaan serta lakukan riset pasar untuk mempelajari kesempatan dan jugamasalah yang dihadapi untuk memperluas bisnis.
2. Menambah produk dan layanan baru
Strategi ini dilakukan dengan cara mencari tahu produk mana dan layanan yang pelanggan inginkan serta berapa banyak dari mereka yang bersedia untuk membayar produk yang ditawarkan perusahaan.
3. Membentangkan pasar kewilayah lain
Hal ini berguna untuk menjual produk dan jasa kepada pelanggan baru. Para pelanggan baru bisa berasal dari segmen yang berbeda atau lokasi yang berbeda juga dari tempat perusahaan beroperasi.
4. Membeli bahan baku dengan harga yang bersaing dengan cara mencari suppier yang bisa memberikan harga lebih murah daripada supplier yang digunakan selama ini. Dalam artian perusahaan harus mampu melakukan kerjasama baru yang dapat menguntungkan dua belah pihak.
5. Mempercepat pergerakan stock dilakukan dengan cara melakukan cuci gudang atau diskon yang dapat menambah minat pelanggan untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Kegiatan ini berguna untuk mencaikan stock menjadi cashflow, sehingga perusahaan dapat memutar cashflow yang didapat dari kegiatan tersebut.
6. Mengganti semua peralatan yang tidak efisien karena peralatan yang sudah tua dan sering rusak akan memangkas laba perusahaan untuk perbaikan selain memangkas laba hal ini juga dapat membuang waktu sehingga waktu produksi tidak efisien.
E. Tujuan Perusahaan Meningkatkan Laba
dalam teori ekonomi,pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum “. Berdasarkan kepada pemisalan ini dapat ditunjukan pada tingkat kapasitas memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya. Dalam praktek pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Ada perusahaan yang menekan kepada volume penjualan dan ada pula yang memasukan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan dicapai. Ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepentingan tujuan yang maksimum. Memang beberapa tujuan yang ditemui dalam praktek tersebut memberikan dalam menganalisis kegiatan perusahaan. Tetapi dusamping menyadari kenyataan tersebut, juga diingat bahwa pada sebagian besar perusahaan, , Intinya tujuan terpenting adalah memaksimumkan keuntungan.Telah terbukti bahwa yang telah diberikan kepada masyarakat telah memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya yaitu untuk memaksimalkan laba.
Efisiensi di bidang keuangan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan, sehingga akan meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi investasi yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan laba perusahaan. Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain kerena laba tersebut dapat ditanam kembali dan digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhannya.
F. Macam-Macam Pendekatan Dalam Meningkatkan Laba
Di dalam memaksimalkan keuntungan oleh produsen terdapat tiga pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan Totalitas (Totality Approach)
Pendekatan totalitas merupakan pendekatan dengan cara membandingkan pendapatan total(TR) dan biaya total (TC). Pendekatan total(TC) adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan dengan harga output per unit (P), maka TR = P.Q . Sedangkan biaya total (TC) adalah samadengan biaya tetap (FC) ditambah dengan biaya variable(VC), maka TC = FC + VC.
Dalam pendekatan totalitas biaya variable per unit output dianggap konstan sehingga biaya variable adalah jumlah output (Q) di kalikan dengan biaya variable per unit (v), maka VC=v.Q. Sehingga dapat disimpulkan bahwa π=P.Q-(FC+v.Q).
Implikasi dari pendekatan totalitas ini adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum (Maximum Selling).Sebab semakin besar penjualan semakin besar laba yang diperoleh. Hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi permintaan efektif
Gambar 1.1
Dari tabel tersebut produsen akan menjual produknya sebanyak 8 unit yaitu pada saat selisih antara TR dan TC adalah yang paling besar. Dengan tingkat harga yang terjadi di pasaran sebesar 5, maka produsen akan memperoleh keuntungan maksimum yaitu sebesar 7,5.
2. Pendekatan Marginal (Marginal Approach)
Analisis marginal ini mirip dengan analisis mencari kepuasan maksimum. Analisis ini mendasarkan pada satu konsep yaitu keuntungan marginal yakni tambahan keuntungan total sebagai akibat tambahan satu unit output. Untuk mencari jumlah output yang menghasilkan keuntungan maksimum dapat digunakan patokan sebagai berikut “Jika keuntungan marginal masih positif dengan menambah satu unit output maka output harus ditambah dan apabila keuntungan marginal negative dengan menambah satu unit output maka output harus dikurangi sampai keuntungan atau laba marginal= 0”.
Dalam pendekatan marginal perhitungan laba dilakukan dengan membadingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungannya apabila menambah produksinya pada saat MR>MC yaitu hasil penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR<MC, mengurangi produksi dan penjualan akan mmenambah untung. Maka keuntungan maksimum di capai dengan keadaan di mana MR=MC berlaku.sehingga π=TR-TC.
Gambar 1.3
Pada tabel di atas dicari kondisi pada saat MR=MC dimana pada kondisi tersebut jumlah output yang dihasilkan adalah 8 unit dan tingkat keuntungan yang diperoleh adalah sebesar 7,5.
3. Pendekatan Rata-rata
Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) Laba total adalah laba per unit dikalikan dengan jumlah output yang terjual. Dapat dijelaskan secara matematis π=(P-AC).Q.
Dari persamaan ini perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC). Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P sama dengan AC. Keputusan untuk memproduksi atau tidak didasarkan perbandingan besarnya P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC, Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P=AC. Keputusan untuk memproduksi didasarkan pada perbandingan antara P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC maka perusahaan tidak mau memproduksi. Implikasi pendekatan rata-rata adalah perusahaan atau unit laba usaha harus menjual sebanyak-banyaknya(maximum Selling) Agar laba (π) makin besar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
• Laba adalah selisih dari pendapatan di atas biaya-biayanya dalam jangka waktu (perioda) tertentu.
• Macam-macam laba
- Gross Profit atau Laba Kotor
- Operating Income atau Laba Operasi
- Pretax Income atau Laba Sebelum Pajak
- Net Income atau Laba Bersih
• Unsur-unsur laba
- Pendapatan (revenue)
- Beban (expense)
- Keuntungan
- Kerugian (losses)
• Strategi meningkatkan laba
- Merencanakan strategi perluasan bisnis.
- Menambah produk dan layanan baru
- Membentangkan pasar kewilayah lain
- Membeli bahan baku dengan harga yang bersaing dengan cara mencari suppier yang bisa memberikan harga lebih murah
-Mempercepat pergerakan stock
- Mengganti semua peralatan yang tidak efisien
B. Saran
Agar dapat meningkatkan laba penjualan perusahaan harus mampu mencari celah dalam mempromosikan produknya agar menarik peminat sehingga semakin banyak peminat akan meningkatkan penjualan yang bisa meningkatan laba serta pendapatan.
Referensi:Supawi Pawenang 2017,Modul Ekonomi Manajerial, UNIBA www.uniba.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar